KabarChelsea - Kapan dan Kenapa Chelsea Layak Pecat Antonio Conte? - Hasil kekalahan dua kali secara beruntun di Premier League baru-baru ini membuat Chelsea sangat diragukan mampu mempertahankan gelar musim ini. Rangkaian hasil yang sangat buruk ini juga mengancam posisi Antonio Conte sebagai pelatih The Blues.
Kehadiran pelatih asal Italia tersebut di Stamford Bridge pada awal musim 2016/2017 lalu memberikan harapan besar bagi Chelsea. Pada musim pertamanya, Conte langsung memberikan gelar juara di Liga Inggris setelah musim sebelumnya Chelsea sangat terpuruk.
Mantan pelatih Juventus itu pun telah pendapat pembaruan kontrak pada bulan Juli 2017 kemarin di mana ia akan bertahan hingga 2019 mendatang. Ia juga diberikan kepercayaan dalam merombak skuat Chelsea.
Pada musim panas lalu, Conte melakukan pembelian sejumlah pemain untuk menggantikan para pemain yang hengkang. Tiemoue Bakayoko dibeli dari AS Monaco untuk menggantikan Nemanja Matic, Antonio Rudiger gabung dari AS Roma untuk menggantikan John Terry, dan Alvaro Morata datang menggantikan Diego Costa.
Namun semua pemain baru tersebut tampaknya belum bisa menggantikan peran masing-masing pemain yang hengkang dari Chelsea. Hingga akhirnya, Chelsea kembali mendatangkan pemain pada bursa transfer bulan Januari kemarin. Dua pemain yang didatangkan adalah Olivier Giroud dan Emerson Palmieri.
Tambahan amunisi tersebut pun tak langsung memberikan dampak pada performa Chelsea. Di lima pertandingan yang berlangsung dalam rentang antara bulan Desember hingga memasuki bulan Februari ini, Chelsea hanya sekali memetik kemenangan di Premier League, yaitu saat menghadapi Brighton. Selebihnya, Chelsea mendapat dua kali hasil imbang dan dua kali kalah.
Kekalahan terakhir terjadi ketika menghadapi Watford. Menantang klub papan tengah tersebut, Chelsea harus takluk dengan skor 4-1. Sebelum itu, mereka bahkan kalah di kandang sendiri dengan angka 3-0 dari Bournemouth. Chelsea tak mampu membalas dengan satu gol pun.
Melihat situasi seperti sekarang ini, wajar apabila desas-desus terkait pemecatan Conte semakin santer terdengar. Roman Abramovich sebagai pemilik Chelsea yang terkenal tak terlalu sabar menunggu soal kinerja pelatih, mungkin mulai membuat pertimbangan: melakukan pemecatan atau tetap mempertahankan Conte.
Conte sendiri tahu bahwa posisinya di bangku pelatih Chelsea sedang tidak aman. Ia hanya bisa menunggu keputusan dari petinggi nomor satu di Chelsea tersebut.
"Jika memang dianggap cukup, oke. Jika tidak, klub boleh mengambil keputusan yang berbeda," ucap Conte usai mengalami kekalahan dari Watford.
Performa Chelsea
Conte harus menyadari jika posisinya sedang tidak aman. Performa Chelsea akhir-akhir ini bisa menjadi alasan kuat bagi pihak manajemen untuk menghentikannya sebagai pelatih.
Saat ini, Chelsea sudah tertinggal di peringkat empat. Namun demikian, mereka masih berada dalam zona Liga Champions untuk musim depan.
Jika Chelsea tak segera bangkit, klub asal London tersebut berisiko kehilangan tempat sebagai empat besar. Sementara itu, Tottenham yang membayang-bayangi di peringkat lima hanya berjarak satu poin. Kemudian dengan Arsenal yang tampil gemilang setelah mendapatkan pemain baru di bulan Januari kemarin, merangkak naik meski masih berjarak lima poin dari Chelsea.
Peluang bangkit tentu saja sangat memungkinkan. Seperti musim lalu, setelah Chelsea mengalami tiga hasil yang tidak memuaskan pada pekan ke-6, Chelsea berubah drastis menjadi tim yang berbeda total. Setelah itu, 13 kali secara beruntun di Premier League mereka selalu memetik hasil kemenangan.
Jika performa seperti itu di sisa musim ini bisa terulang lagi, kemungkinan besar posisi Conte akan tetap aman.
Pembelian Pemain yang Tidak Tepat
Tapi masalahnya, Chelsea bukan tim seperti musim lalu. Dalam skuat Chelsea saat ini, kadarnya lebih hijau atau kurang pengalaman dibanding musim lalu.
Tahun lalu, Chelsea kehilangan Matic yang hengkang ke Manchester United setelah ditebus dengan harga 40 juta euro. Pemain asal Serbia tersebut merupakan pemain penting dalam mengantarkan Chelsea meraih juara di musim lalu. Duetnya dengan N'Golo Kante di lini tengah membuat performa The Blues relatif lebih stabil.
Bakayoko yang diharapkan menjadi penerus Matic sampai saat ini belum menunjukkan perannya yang sepadan. Mengingat usianya yang masih muda, pemain asal Prancis ini kerap diliputi performa yang tidak konsisten. Bahkan ketika mengalami kekalahan menghadapi Watford, ia bisa dikatakan sebagai biang kekalahan tersebut. Bagaimana tidak, ia sudah mendapat kartu merah sebelum babak pertama berakhir. Hasilnya, Chelsea pun harus menerima kekalahan yang mengenaskan itu.
Morata yang didatangkan dari Real Madrid juga belum memberikan performa maksimal. Penyerang 25 tahun tersebut memang telah mengumpulkan 12 gol dari 30 penampilan di semua kompetisi. Namun kontribusinya sebagai penyerang andalan tentu saja masih kurang. Buktinya, Chelsea menjadi klub paling minim gol di antara enam besar di Premier League saat ini. Oleh sebab itu, Conte kemudian menghadirkan pemain Arsenal, Giroud.
Michy Batshuayi, 24 tahun, juga menjadi salah satu pembelian yang dilakukan Conte. Pemain asal Belgia ini justru lebih sering duduk di bangku cadangan. Pada bulan Januari kemarin, Batshuayi kemudian dipinjamkan ke klub Jerman.
Jika ada pembelian yang bisa dikatakan berhasil pada era Conte ialah mendatangkan Marcos Alonso dari Fiorentina dan N'Golo Kante dari Leicester City. Dua pemain ini menjadi pemain yang sangat berpengaruh dalam mengantarkan Chelsea meraih juara musim lalu.
Tapi lagi-lagi perlu ditegaskan, skuat Chelsea musim lalu lebih berpengalaman daripada musim ini. Di samping itu, tahun lalu Chelsea hanya fokus di kompetisi domestik. Ketika mereka tampil di kompetisi Eropa, Chelsea justru gagal membangun kedalaman tim yang mumpuni. Hal itu akhirnya banyak memberikan dampak pada performa musim ini.
Terancam Gagal Lolos ke Liga Champions
Pada laga selanjutnya setelah kalah dari Watford, Chelsea akan menghadapi West Brom yang pernah mengalahkan Liverpool di Anfield pada bulan Januari kemarin. Setelah itu, Chelsea akan bertemu dengan Hull City di Piala FA.
Setelah dua pertandingan tersebut, Chelsea akan bertemu dengan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions. Kembali menjalani Premier League, Chelsea akan bertemu dengan Manchester United dan Manchester City. Rangkaian jadwal berat ini tentu saja akan banyak menguras tenaga Chelsea.
Jika kalah lagi di antara pertandingan tersebut, peluang Chelsea menempati posisi empat besar akan semakin menipis. Dan jika terlempar dari empat besar, Conte sungguh dalam keadaan bahaya. (Sumber : Bola.net)
Baca : Hazard Diklaim Sanggup Saingi Messi dan Ronaldo Raih Ballon d'Or